1.15.2013

Mata adalah panca indera manusia yang sangat penting/esensial. Dapat dibayangkan jika kita mengalami kerusakan mata atau kebutaan, kita tidak dapat menikmati dan merasakan betapa indahnya alam semesta ini. Kenyataannya kita sering lupa untuk melakukan perawatan mata, padahal seperti halnya bagian tubuh yang lain, mata mungkin saja terkena gangguan atau masalah kesehatan. Gangguan-ganguan tersebut bisa disebabkan oleh udara yang tidak bersih atau terpolusi, radiasi sinar matahari, radiasi akibat terlalu lama di depan komputer, dan gangguan-gangguan lainnya.
Studi yang dilakukan oleh Eye Disease Prevalence Research Group(2004) memperkirakan bahwa pada tahun 2020 jumlah penderita penyakit mata dan kebutaan di dunia akan mencapai 55 juta jiwa. Studi ini menyebutkan juga bahwa penyakit mata dan kebutaan akan meningkat terutama bagi mereka yang telah berumur diatas 65 tahun. Seseorang yang berumur 80 tahun keatas yang merupakan 8% dari total penduduk, mengalami kebutaan sebanyak 69%.
Gangguan kesehatan pada mata yang umum terjadi adalah penurunan fungsi penglihatan, gejala mata merah tanpa ada penurunan fungsi penglihatan, dan mata merah dengan fungsi penglihatan turun. Sampai saat ini, penyakit mata yang banyak diderita adalah katarak, glukoma, dan infeksi.
Seiring dengan meningkatnya perhatian dan pengetahuan pengaruh gizi terhadap kesehatan, khususnya kesehatan mata menyebabkan pesatnya pertumbuhan pasar terhadap produk-produk kesehatan mata. Sebagian besar produk-produk untuk kesehatan mata yang dipasarkan sekarang berbentuk suplemen. Selain senyawa antioksidan (vitamin A, C, dan E) yang sebelumnya telah diketahui dapat meningkatkan kesehatan mata, senyawa lain seperti lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin, baru-baru ini diketahui sebagai senyawa yang dapat meningkatkan kesehatan mata.
Lutein suatu kelompok senyawa karotenoid berwarna kuning yang banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau. Lutein terdapat di macula dan dipercaya dapat melindungi mata dari kerusakan oksidatif oleh sinar radiasi ultraviolet (UV).
Macula berada di tengah-tengah retina dan bersebelahan langsung dengan lensa mata. Macula merupakan daerah kecil yang mengandung jutaan sel yang membantu menghasilkan penglihatan yang tajam untuk membaca atau melihat obyek dengan jelas.
Senyawa karotenoid lain yang terdapat di dalam macula adalah adalah zeaxanthin, yang diketahui dapat memberikan manfaat untuk kesehatan mata.
Penelitian yang dilakukan oleh Chitchumroonchokchai dan koleganya pada tahun 2004 dari Ohio State University, menunjukkan bahwa lutein dan zeaxanthin dapat melindungi sel lensa manusia dari paparan sinar UV, yang merupakan penyebab utama terjadinya penyakit katarak. Selain itu, mereka membandingkan aktivitas antioksidan lutein dan zeaxanthin dengan vitamin E. Hasilnya menunjukkan bahwa lutein dan zeaxanthin menunjukkan aktivitas 10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan vitamin E dalam melindungi sel lensa dari kerusakan akibat sinar ultraviolet.
Pada tahun yang sama juga dilakukan penelitian oleh Neuringer dan kolega, menujukkan kemampuan lutein dan zeaxanthin dalam meningkatkan kesehatan mata. Sedangkan pengujian pada hewan yang disponsori oleh DSM Nutritional Products Swiss, menunjukkan bahwa suplementasi atau penambahan lutein dan zeaxanthin meningkatkan aktivitas antioksidan di dalam darah.
Kelompok senyawa karotenoid lainnya yang ternyata memiliki kemampuan untuk melindungi macula dari paparan sinar UV adalah astaxanthin. Guerin et al. (2003) menyebutkan bahwa kemampuan antioksidan dan anti-inflamasi senyawa astaxanthin dapat memberikan efek perlindungan mata dari sinar UV.
Sampai saat ini aktivitas antioksidan dari senyawa lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin memberi jawaban mekanisme terjadinya peningkatan kesehatan mata. Radikal bebas yang berasal dari sinar UV atau cemaran udara, masuk ke mata mengakibatkan terjadinya reaksi oksidasi molekul-molekul rentan pada lensa mata.
Molekul tersebut adalah protein dan lemak yang menyusun lensa mata. Efek dari oksidasi ini menyebabkan rusaknya protein atau lemak pada lensa mata. Seiring dengan bertambahnya usia dan semakin terakumulasinya tekanan radikal bebas, protein dan lemak yang rusak tersebut akan semakin besar jumlahnya. Itulah yang membuat penglihatan kabur dan lama-kelamaan menjadi buta.
Lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin menangkapi radikal bebas (radical scavenger activity) dengan cara berikatan dengannya sebelum radikal-radikal tersebut merusak protein atau lemak lensa mata. Atau dengan kata lain lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin dapat disebut sebagai protektor lensa mata terhadap serangan radikal bebas.
Karotenoid banyak ditemukan pada sayuran berwarna kuning-jingga seperti wortel, sayuran berwarna hijau seperti brokoli, dan buah-buahan berwarna merah dan kuning-jingga, seperti tomat, arbei, semangka, dan mangga. Jadi dengan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan secara teratur dapat memenuhi kebutuhan lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin setiap harinya. Selain itu efek lain mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan adalah meningkatkan asupan serat makanan yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.

1.14.2013




 7 CARA SEDERHANA MERAWAT KESEHATAN KUKU



artikel-populer.blogspot.com - 7 Cara Sederhana Merawat Kesehatan Kuku



























Kesehatan kuku juga perlu dijaga dengan baik. Kenapa? Karena kuku menjadi indikator kesehatan tubuh. Kuku kering dan tidak sehat menunjukkan asupan nutrisi buruk. Berikut adalah cara sederhana merawat kesehatan kuku, seperti dilansir

Lifemojo.com.

1. Diet seimbang

Tubuh tidak hanya membutuhkan karbohidrat dan protein, tetapi juga mikronutrien. Contohnya, vitamin dan mineral. Umumnya, tubuh sering kekurangan vitamin D, yang menyebabkan tampilan kuku jadi kusam.

2. Hindari bahan kimia

Bahan kimia membuatku kering dan rusak, misalnya pemakaian deterjen dan sabun. Maka, pakailah sarung tangan saat mencuci atau bersentuhan dengan deterjen atau sabun.

3. Meminimalisir penggunaan kosmetik murah

Faktor penyebab kerusakan kuku adalah pemakaian cat kuku dan nail remover berkualitas rendah. Jadi, minimalisir penggunaan kosmetik pada kuku untuk sementara waktu.

4. Melembapkan kuku

Untuk mencegah kerapuhan, oleskan pelembab pada kuku secara teratur. Hindari pemakaian cat kuku selama berhari-hari.

5. Minyak kuku

Anda bisa menggosokkan baby oil atau minyak alami lainya pada kuku. Fungsinya sebagai pelembab kuku.

6. Kutikula

Hindari memotong kutikula karena akan membuatnya keras dan bengkak.

7. Gunting kuku secara teratur

Guntinglah kuku Anda secara teratur. Anda bisa menggunakan gunting manicure dan amplas kuku.

Kuku tidak sehat berakibat buruk pada kesehatan. Apalagi kuku jadi cerminan buruk atau tidaknya kesehatan seseorang.

1.13.2013

Kesehatan tubuh dan organ-organ tubuh didalamnya sangat perlu dijaga. Dari mulai menjaga kesehatan mata, kesehatan kulit, kesehatan rambut, merawat gigi, merawat kuku, dan kesehatan di bagian lainnya di seluruh tubuh kita, baik dari dalam maupun dari luar. Menjaga kesehatan mata adalah hal penting yang harus diperhatikan. Anda harus bisa merawat kesehatan mata anda dengan baik. Berikut infodari akan tips kesehatan mata yang akan mengulas tentang bagaimana cara merawat kesehatan mata dan menjaga kesehatan mata agar terhindar dari segala penyakit dan gangguan pada mata lainnya.

Untuk anda yang menggunakan softlens atau kontak lens, juga diperlukan perawatan ekstra, agar mata anda tetap sehat.

Sebenarnya ada 7 cara mudah untuk menjaga kesehatan mata, pada artikel kali ini kami berikan berbagai tips supaya indera penglihatan kita baik anak maupun dewasa ini tidak terkena penyakit seperti minus, plus ataupun katarak. Mengapa kita harus menjaganya? Tahukah anda menurut World Health Organization (WHO) memperkirakan ada 45 juta penderita kebutaan di planet bumi dan ternyata sepertiganya berada di wiliayah Asia Tenggara, tempat kita tinggal. Di Indonesia diperkirakan ada satu orang menjadi buta tiap menitnya dan di dunia diperkirakan 12 orang menjadi buta setiap menit.
Ada 7 Tips mudah Merawat Kesehatan Mata yang bisa dilakukan setiap orang dalam menjaga kesehatan mata:

1. Diet yang Seimbang
Ternyata diet ada hubungannya dengan kesehatan mata, jadi saat melakukan program diet dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dengan sayuran dan buah-buahan. Selalu pilih makanan yang mengandung vitamin A, C, dan E karena dapat meningkatkan kesehatan mata manusia. Selain itu, memakan ikan salmon juga dapat memberikan efek yang sangat baik.

2. Hindari Kebiasaan Hidup Buruk
Cara ini sebenarnya berlaku untuk menjaga kesehatan seluruh badan yaitu menghindari minumanng ya beralkohol dan menghilangkan kebiasaan merokok. Para ilmuwan mengatakan, merokok dapat membuat mata katarak, degenerasi makula (hilangnya ketajaman penglihatan), serta kerusakan saraf pada mata. Dan terlalu banyak minum alkohol dapat membuat reaksi pupil jadi tidak stabil, pandangan kabur hingga rabun mata.

3. Rutin Melakukan Pemeriksaan Mata
Seringkali manusia modern tidak menyadari bahwa stres karena sebuah pekerjaan dapat berdampak ke mata yang tidak sehat. Maka dari itu, perisakanlah mata anda secara rutin agar terhindar dari penyakit yang mungkin menyerang mata.

4. Senam Mata
Bagaimana cara melakukan senamnya? gampang kok. Buka lebar-lebar kedua mata Anda. Lalu , putar bola mata ke atas, bawah, kiri, dan kanan selama dua detik dan tutup mata secara perlahan. Ulangi beberapa kali saat Anda sedang santai. Hal ini dapat mengurangi dampak mata stres karena radiasi sinar matahari atau komputer.

5. Mengetahui Sejarah Mata dalam Keluarga
Kemungkinan penyakit mata bisa muncul karena faktor keturunan. Maka daripada itu, mengetahui sejarah mata dalam keluarga anda sendiri adalah hal yang sangat penting. Dengan mengetahuinya, kita sebagai anak dapat mencegah agar penyakit mata turunan dengan mengkonsultasikannya pada dokter.

6. Pakai Pelindung Mata
Kacamata bisa dipakai untuk melindungi mata dari sinar matahari atau debu saat berolahraga atau aktivitas lainnya. Banyak kacamata yang dirancang khusus untuk olahraga tertentu untuk menghindari terjadinya cedera mata. Jadi, hindarilah penggunaan sunglasses hanya karena ingin bergaya.

7. Istirahat yang Cukup
Sama seperti tubuh, mata juga butuh istirahat yang cukup. Menahan diri untuk tidak menonton televisi terlalu lama, atau berjam-jam di depan komputer padahal tidak sedang bekerja. Dengan begitu, mata Anda tidak kelelahan serta mendapatkan istirahat yang cukup. (Baca Penyebab dan Cara Mengatasi Susah Tidur Malam)

8. Jangan menggosok atau mengucek mata terlalu kuat terutama bila ada benda asing yang masuk ke mata.

9. Tidak menyentuh mata dengan tangan yang kotor atau belum dicuci bersih dengan sabun.

10. Terapkan kebiasaan menonton TV dan membaca yang benar, seperti: Jarak yang ideal 2.5 – 3 meter di depan TV, Bila ruang menonton gelap agar lampu dinyalakan, usahakan ruang dalam keadaan terang, Setelah menonton TV selama 30 – 60 menit, istirahatkan mata dengan memejamkan sejenak atau melihat jauh. Juga terapkan kebiasaan membaca yang benar, seperti: Membaca sebaiknya pada posisi duduk yang relaks, Sumber cahaya sebaiknya dari arah belakang atau samping, tidak dari arah depan, Atur jarak mata dengan bacaan kurang lebih 30-40 cm, Jangan membaca terus menerus, sesekali istirahatkan mata dengan memejamkannya sejenak atau melihat jauh. (Lihat Juga 8 Cara Mengatasi Kelelahan Mata Saat Didepan Komputer)

Itulah berbagai tips yang bisa kita gunakan dalam menjaga kesehatan mata supaya kita tidak terkena penyakit seperti minus, plus ataupun katarak.

Bagi kaum wanita, jika anda punya mata minus akan berpengaruhpada ibu hamil. Maka dari itu, berusahalah sebaik mungkin untuk merawat kesehatan mata anda, agar mata anda tetap bisa berfungsi dengan baik dan sebagaimana mestinya/Sumber.

1.11.2013

Bahaya Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya. Seperti ungkapan ‘api kecil adalah kawan dan jika menjadi besar adalah lawan’. Ini ungkapan yang sangat pas untuk menggambarkan tentang narkoba.

Dalam dunia medis, narkoba bisa menjadi obat-obat yang berkhasiat untuk penyembuhan. Penggunaan narkoba dalam dunia medis adalah legal. Nah yang menjadi penyalahgunaan adalah ketika seseorang yang mengkonsumsi narkoba tanpa adanya pengawasan dari seorang ahli kesehatan atau dokter. Bila seseorang menggunakan narkoba tanpa adanya pengawasan dari dokter akan sangat membahayakan si pengguna karena umumnya narkoba mengandung zat-zat beracun yang bisa menyebabkan pengguna narkoba akan selalu ketergantungan atau kecanduan terhadap obat-obatan tersebut, merusak organ-organ tubuh, mempengaruhi berkurangnya daya pikir seseorang atau membuat pikiran menjadi tidak rasional dan kerusakan otak secara permanen. Akibat yang lebih mengerikan lagi adalah berujung pada kematian.

Dilihat dari segi penggunaannya, narkoba dibedakan menjadi 2 golongan. Yakni pengguna narkoba ‘jalanan’ (ilegal) dan penggunaan narkoba legal dalam dunia medis yang disalahgunakan. Dari penggolongan jenisnya, narkoba di bedakan menjadi 3 golongan besar yakni narkotika, psikotropika dan zat aditif lainnya. Ketiga jenis narkoba tersbut juga sering disebut dengan napza.


Data dan fakta menunjukkan persentase tertinggi penguna narkoba adalah anak-anak sekolah dan anak-anak remaja. Sedangkan lokasi tempat mereka ‘menikmati’ barang haram tersebut umumnya di kos-kosan, club-club malam, diskotik dsbnya. Mereka dijadikan sasaran empuk oleh para pengedar untuk mengeruk keuntungan dari penjualan barang haram tersebut. Tidak pada mereka saja, kalau kita menonton berita di tv banyak contoh kasus artis-artis yang terlibat dengan penggunaan narkoba. Bahkan ada yang tertangkap sampai 2 kali dalam kasus yang sama. Ini menunjukkan cengkeraman narkoba yang sangat hebat pada seseorang sehingga sulit untuk melepaskannya.

Mengingat maraknya peredaran narkoba di Indonesia yang sepertinya hukum di Indonesia tidak membuat mereka (para pengedar atau bandar ) jera, selalu saja ada penyeledupan narkoba ke wilayah Indonesia. Ini menjadi tugas dan kewajiban kita sebagai orang tua untuk mengawasi dan lebih mewaspadai anak-anak kita di dalam pergaulan. Awasi tingkah laku dan pola hidup anak-anak. Orangtua harus peka terhadap perubahan sikap anak-anak yang memang kalau mereka terlibat penggunaan narkoba akan terlihat dengan sangat jelas. Kita patut dan wajib menjaga dan melindungi mereka dari serangan hal semacam itu. Begitu mereka terjerumus, adalah masalah besar di kemudian hari.

Namun bagaimana dengan kita yang tidak mengerti atau awam terhadap hal itu? Nah berikut di bawah ini ada buklet-buklet dalam bentuk file PDFyang dapat didownload secara gratis yang sangat berguna untuk kita mengetahui dan mengenali jenis-jenis narkoba, efek samping penggunaan narkoba baik jangka pendek maupun jangka panjang serta kesaksian-kesaksian para pengguna narkoba.
Bahaya Merokok - Rokok sangat berbahaya bagi kesehatan sang perokok maupun orang disekitarnya. Namun masih banyak yang mengabaikan bahaya rokok tersebut dan tidak peduli akan akibat yang disebabkan rokok.

Menurut hasil penelitian oleh King's College London, merokok bisa ''membusukkan'' otak dengan merusak memori, kemampuan belajar dan daya nalar. Subjek penelitian dilakukan terhadap 8.800 orang dengan rentan usia berkisar 50 tahun keatas yang mengalami tekanan darah tinggi dan kelebihan berat badan. Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa rokok juga mempengaruhi otak, meskipun dalam tingkat yang lebih rendah.

Bahaya rokok terhadap otak juga dikuatkan pendapat Komunitas Alzheimer yang mengatakan: ''Kami semua tahu, merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan kelebihan berat badan adalah buruk untuk jantung. Penelitian ini menambah bukti bahwa mereka juga berpengaruh buruk untuk otak kita juga.''


bahaya rokok bagi kesehatan

Tidak hanya itu saja, menurut penelitian yang yang dipublikasikan oleh American Journal of Public Health, menunjukan hasil yang cukup mencengangkan.

Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa terdapat 42.000 perokok pasif yang meninggal setiap tahunnya, dari korban tersebut 900 diantaranya dalah bayi. Tidak berhenti sampai disitu, ada kemungkinan 600.000 orang lainya berpotensi meninggal. Kerugian materi pun meningkat sekitar 6,6 miliar USD akibat berkurangnya produktifitas SDM yang merokok.

Survey yang dilakukan oleh lembaga Gallup menunjukan bahwa para perokok aktif dan non-perokok (perokok pasif) sepertinya tidak menyadari bahay rokok tersebut.

Agar mendapatkan hasil yang akurat para peneliti tersebut memeriksa penanda toksin dari rokok dalam tubuh, yang disebut Cotinine. Para peneliti tersebut mengukur kadar cotinine dalam darah orang yang meninggal akibat rokok dan mendapati bahwa penyebab kematian paling tinggi lebih diakibatkan oleh dampak rokok terhadap paru-paru dibandingkan pada jantung.

Zat-zat Berbahaya pada Rokok

Hal yang harus benar benar dipahami yaitu ROKOK mengandungkurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan bahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar,nikotin,dan karbon monoksida.

Tar adalah hirokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen,dan mampu memicu terjadinya kangker paru-paru.

Selain yang disebutkan diatas berikut ini adalah sebagian dari bahaya akibat rokok:

Reproduksi dan Fertilitas

Dalam bungkus rokok tertera bahwa rokok dapat menyebabkan impoten. Hal ini benar adanya, dampak terhadap  reproduksi dan kesuburan sangat fatal. Merokok membuat seseorang beresiko lebih besar mangalami kerusakan sperma, mengurangi jumlah sperma dan menyebabkan kanker testis.

Paru-paru

Para perokok beresiko terserang Paru Obstruktif Kronik (PPOK), yaitu penyakit progresif yang berdampak membuat seseorang sulit bernapas. Banyak perokok tidak menyadari ketika terserang penyakit ini dan ketika mereka sadar semua sudah terlambat. Tidak ada obat untuk penyakit yang satu ini dan tidak ada cara untuk memperbaiki  kerusakan yang diakibatkanya.

Kanker

Perokok aktif maupun pasif berpotensi menimbulkan kanker seperti kanker paru, nasofaring, lidah sampai lambung. Kanker lambung bisa terjadi disebabkan asap rokok itu sebagian tertelan dan merusak sel-sel selaput lendir di lambung dan mengubahnya menjadi sel kanker

Jantung

Perokok juga akan rentan terkena penyakit jantung dan stroke. Hal ini disebabkan oleh karbon monoksida dari rokok mengambil oksigen pada darah dan berdampak pada pengembangan kolesterol yang mengendap di dinding arteri.

Mulut dan Gigi

Zat zat berbahaya pada rokok juga dapat menyebabkan bau mulut dan gigi bernoda. Dalam kondisi yang semakin lama pada area ini akan peningkatan risiko mengembangkan kanker pada lidah, tenggorokan, dan bibir.

Kulit

Rokok dapat mengakibatkan kurangnya suplay jumlah oksigen ke kulit sehingga dapat mempercepat penuaan dan lama kelamaan kulit akan tampak abu-abu.

Tulang

Bahaya rokok pun berpengaruh pada tulang tubuh, tulang akan cepat lemah dan rapuh. Hal ini lebih berbahaya pada kaum hawa, 5-10% wanita peroko lebih memiliki resiko lebih besar mengalami osteoporosis dibandingkan wanita non-perokok.

1.10.2013

 
 KOMPAS.com - Penanganan gangguan kesehatan pada seseorang yang dilakukan seorang klinisi atau dokter tidak semudah yang dibayangkan. Untuk menentukan tindakan medis, baik pemberian obat atau tindakan operasi, harus membutuhkan kecermatan dalam menegakkan diagnosis dan memastikan dengan kesesuaian indikasi tindakan medis yang harus dilakukan.

Fenomena ini tampaknya bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga terjadi di belahan dunia lainnya. Seringkali, terjadi intervensi berlebihan dan tidak sesuai indikasi tepat baik dalam pengobatan ataupun tindakan operasi pada pasien.  Hal ini bukan hanya dilakukan dokter, tetapi sering pula terjadi karena desakan pasien.

Tidak disadari bahwa tindakan atau intervensi medis yang berlebihan dan tidak sesuai indikasi itu dapat berdampak merugikan bagi penderita mulai dari yang ringan sampai risiko mengancam jiwa. Intervensi medis berlebihan dan tidak sesuai indikasiyang paling sering adalah pemberian antibiotika, operasi amandel, rawat inap rumah sakit, operasi usus buntu dan operasi sectio caesaria. Intervensi medis berlebihan lainnya adalah pemberian obat dan vitamin berlebihan, operasi tidak sesuai indikasi atau tindakan operasi dalam keadaan kondisi penderita prognosisnya sangat buruk dan memang sudah ada tidak ada harapan untuk sembuh.

Berikut ini adalah 5 intervensi medis berlebihan dalam dunia kesehatan indonesia :

1. Pemberian antibiotika

Menurut penelitian US National Ambulatory Medical Care Survey pada tahun 1989, setiap tahun sekitar 84 persen setiap tahun setiap anak mendapatkan antibiotika. Hasil lainnya didapatkan 47,9 persen resep pada anak usia 0-4 tahun terdapat antibiotika. Angka tersebut menurut perhitungan banyak ahli sebenarnya sudah cukup mencemaskan.

Dalam tahun yang sama, juga ditemukan resistensi kuman yang cukup tinggi karena pemakaian antibiotika berlebihan tersebut. Di Indonesia, belum ada data resmi tentang penggunaan antibiotika. Sehingga banyak pihak saat ini tidak khawatir dan sepertinya tidak bermasalah. Tetapi berdasarkan tingkat pendidikan atau pengetahuan masyarakat serta fakta yang ditemui sehari-hari, tampaknya pemakaian antibiotika di Indonesia jauh banyak dan lebih mencemaskan. Indikasi yang tepat dan benar dalam pemberian antibiotika pada anak adalah bila penyebab infeksi tersebut adalah bakteri.

Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention) indikasi pemberian antibiotika adalah bila batuk dan pilek yang berkelanjutan selama lebih 10 - 14 hari.yang terjadi sepanjang hari (bukan hanya pada malam hari dan pagi hari). Batuk malam dan pagi hari biasanya berkaitan dengan alergi atau bukan lagi dalam fase infeksi dan tidak perlu antibiotika. Indikasi lain bila terdapat gejala infeksi sinusitis akut yang berat seperti panas > 39 derajat celcius dengan cairan hidung purulen, nyeri, pembengkakan sekitar mata dan wajah.

Indikasi lainnya adalah radang tenggorokan karena infeksi kuman streptokokus. Penyakit ini pada umumnya menyerang anak berusia 7 tahun atau lebih. Pada anak usia 4 tahun hanya 15 persen yang mengalami radang tenggorokan karena kuman ini. Penyakit yang lain yang harus mendapatkan antibiotika adalah infeksi saluran kemih dan penyakit tifus. Sebagian besar kasus penyakit pada anak yang berobat jalan penyebabnya adalah virus. Dengan kata lain seharusnya kemungkinan penggunaan antibiotika yang benar tidak besar atau mungkin hanya sekitar 10 - 15 persen penderita anak. Penyakit virus adalah penyakit yang termasuk "self limiting disease" atau penyakit yang sembuh sendiri dalam waktu 5 - 7 hari.

Sebagian besar penyakit infeksi diare, batuk, pilek dan panas penyebabnya adalah virus. Rekomendasi dan kampanye penyuluhan ke orangtua dan dokter yang telah dilakukan oleh kerjasama CDC dan AAP (American Academy of Pediatrics) memberikan pengertian yang benar tentang penggunaan antibiotika. Pilek, panas dan batuk adalah gejala dari infeksi pernapasan atas yang disebabkan virus. Perubahan warna dahak dan ingus berubah menjadi kental kuning, berlendir dan kehijauan adalah merupakan perjalanan klinis Infeksi Saluran Napas Atas karena virus, bukan merupakan indikasi antibiotika. Pemberian antibiotika tidak akan memperpendek perjalanan penyakit dan mencegah infeksi tumpangan bakteri

2. Rawat inap rumah sakit
Seringkali seorang anak demam tinggi atau anak dengan kejang tetapi keadaan umumnya masih baik langsung diadviskan rawat inap di rumah sakit. Mungkin saja, indikasi rawat inap di rumah sakit kasus tersebut sudah tepat. Tetapi sebaliknya, banyak kasus yang seharus yang tidak memerlukan rawat inap dipaksakan masuk rumah sakit. Kadangkala tindakan berlebihan ini bukan hanya dilakukan dokter, tetapi juga dilakukan orangtua. Karena kecemasan yang berlebihan anak sakit demam tinggi sedikit atau muntah beberapa kali sudah memaksa dokter untuk dilakukan rawat inap.

Beberapa institusi sudah mengeluarkan rekomendasi indikasi kapan harus melakukan rawat inap bagi berbagai kasus penyakit. Tetapi batasan dan kriteria tersebut pada umumnya masih sangat luas dan menimbulkan berbagai interpretasi dan perdebatan. Dampak rawat inap yang tidak sesuai indikasi selain menghamburkan biaya yang besar juga berisiko mendapatkan infeksi nosokomial atau infeksi baru yang tertular di rumah sakit. Pada umumnya justru infeksi nosokomial lebih ganas kumannya daripada infeksi di luar rumah sakit.

3. Operasi amandel tonsilektomi
Operasi amandel atau tonsilektomi adalah tindakan yang paling sering dilakukan sepanjang asejarah operasi. Kontroversi tonsilektomi paling banyak dilaporkan dibandingkan operasi manapun. Tonsilektomi bila sesuai indikasi sangat perlu dan harus dilakukan. Tetapi, ternyata banyak kasus operasi amandel tidak sesuai indikasi. Seringkali orangtua bingung dalam menghadapi anak yang diadviskan untuk operasi amandel atau tonsilektomi. Bingung karena seringkali terjadi perbedaan pendapat antara beberapa dokter.

Pendapat dokter tertentu mengadviskan untuk menunda operasi karena berbagai alasan medis seperti masih belum ada indikasi mutlak. Tetapi sebaliknya, pendapat dokter tertentu untuk segera melakukan operasi amandel segera karena berbagai alasan medis yang lain.

Sebenarnya indkasi harus operasi menurut American Academy of Otolaringology Headneck Surgery (AAO) hanya 3 yaitu (1) Tonsil (amandel) yang besar hingga mengakibatkan gangguan pernafasan, nyeri telan yang berat, gangguan tidur atau sudah terjadi komplikasi penyakit-penyakit kardiopulmonal. (2) Abses peritonsiler (Peritonsillar abscess) yang tidak menunjukkan perbaikan dengan pengobatan. Dan pembesaran tonsil yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan wajah atau mulut yang terdokumentasi oleh dokter gigi bedah mulut.
(3) Tonsillitis yang dan mengakibatkan kejang demam.
(4) Tonsil yang diperkirakan memerlukan biopsi jaringan untuk menentukan gambaran patologis jaringan.

Indikasi relatif artinya dioperasi lebih baik tidak diporasi tidak masalah. Indikasinya adalah (1) Tonsilitis 3 kali atau lebih dalam satu tahun dan tidak menunjukkan respon sesuai harapan dengan pengobatan medikamentosa yang memadai. (2) Bau mulut atau bau nafas tak sedap yang menetap pada Tonsilitis kronis yang tidak menunjukkan perbaikan dengan pengobatan. (3) Tonsilitis kronis atau Tonsilitis berulang yang diduga sebagai carrier kuman Streptokokus yang tidak menunjukkan repon positif terhadap pengobatan dengan antibiotika. (4) Pembesaran tonsil di salah satu sisi (unilateral) yang dicurigai berhubungan dengan keganasan (neoplastik).

Alasan yang tidak benar yang dijadikan indikasi operasi seperti (1)Bila tidak operasi kecerdasan menurun. (2) Bila tidak dioperasi mengakibatkan sakit jantung dan sakit paru-paru. (3) Bila tidak di operasi maka oksigen ke otak berkurang anak jadi kurang konsentrasi dan kurang cerdas. (4) Atau indikasi operasi tidak benar lainnya karena gangguan pertumbuhan berat badan, kesullitan makan, gangguan bicara, gangguan tidur, bau mulut, enuresis (mengompol).

4. Operasi usus buntu

Penelitian di University of Washington menunjukkan, 16 persen operasi pemotongan usus buntu dilakukan pada pasien yang sebetulnya tidak membutuhkan. Radang usus buntu atau apendisitis memang berbahaya sehingga pada umumnya dokter tidak mau ambil risiko dan memilih secepatnya memotong bagian tubuh yang memang tidak jelas fungsinya tersebut.

Radang usus buntu bisa dikenali dengan pemeriksaan penunjang berupa USG, atau CT scan dan jumlah sel darah putih yang melampaui 10.000/mcL. Keluhan nyeri perut yang hebat sering didiagnosis usus buntu, padahal nyeri perut juga bisa terjadi pada berbagai kasus. Kadang overdiagnosis usus buntu sering terjadi karena gejala yang terjadi hampir sama kualitas nyeri dan lokasinya dengan gangguan lainnya. Kesalahan diagnosis usus buntu sering terjadi pada penderita alergi atau asma yang sebelumnya mempunyai riwayat kolik saat bayi, sering rewel saat usia di bawah usia 3 bulan atau nyeri perut berulang. Nyeri perut akan timbul pada pasien tersebut apabila terkena infeksi virus yang menyerang tubuh.

5. Operasi sectio

Operasi Sectio Caesaria tanpa indikasi termasuk intervensi medis yang paling sering. Berdasarkan survei global WHO yang dilakukan di 9 negara Asia pada tahun 2007 dan 2008, mencangkup Kamboja, China, Nepal, Filipina, Srilangka, Thailand, dan Vietnam. China menunjukan angka sectio caesarea tertinggi yaitu 46,2 persen dan mempunyai tindakan operasi tanpa indikasi terbesar yaitu 11,7 persen sedangkan Vietnam dengan angka 1 persen.

Penelitian yang pernah dilakukan di Jakarta pada tahun 2009 menunjukkan bahwa tindakan operasi tanpa indikasi pernah dilaporkan sebesar 13,9 persen. Dibanding persalinan vaginal spontan, maka persalinan operatif secara bermakna menyebabkan kematian maternal lebih tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat mortalitas maupun morbiditas maternal pada perempuan yang menjalani sectio caesarea tanpa indikasi.

Setiap tindakan operatif meningkatkan mortalitas maternal dan indeks morbiditas seperti transfusi darah, histerektomi (pengangkatan rahim), iligasi arteri iliaka interna, kematian, atau perawatan ICU jauh lebih besar dibanding persalinan spontan. Peningkatan ini terutama disebabkan tingginya perawatan ICU dan transfusi darah. Tidak ada kesalahan jika melakukan intervensi medik dengan adanya indikasi yang jelas, Tetapi jika masih menganggap bahwa operasi Caesar merupakan tindakan yang tidak berbahaya, maka masyarakat perlu disadarkan dengan bukti-bukti ini.

Dampak dan pencegahan
Kontroversi tentang intervensi berlebihan tindakan medis ini wajar terjadi dalam setiap keputusan dan tindakan dokter. Seringkali terjadi perbedaan pendapat karena setiap kasus berlatar belakang kondisi yang berbeda. Dalam melakukan tindakan medis, dokter harus selalu memakai indikasi medis dengan rujukan evidance base medicine (kejadian ilmiah berbasis bukti atau berdasar penelitian), kondisi pasien dan kepentingan pasien.

Menjadi tidak wajar apabila dalam tindakan medis bukan demi kepentingan pasien tetapi demi kepentingan individu, kepentingan rumah sakit atau kepentingan tertentu lainnya. Selain itu, intervensi medis berlebihan ini juga dapat disebabkan permintaan pasien meski tanpa indikasi dokter tetap melakukannya.

Seringkali kecemasan pasien yang berlebihan memaksa dokter untuk melakukan tindakan medis berlebihan bagi dirinya. Bila hal ini terjadi, sebaiknya dokter harus memberikan edukasi dampak buruk intervensi medis yang tidak sesuai indikasi. Bukannya malah meluluskan permintaan pasien padahal sudah mengetahui risiko dampakburuk yang bisa terjadi.

Dampak buruk pada intervensi medis yang berlebihan dan tidak sesuai indikasi ini dapat mengakibatkan kerugian atau pemborosan biaya yang luar biasa banyak. Dampak buruk lainnya adalah mengakibatkan morbiditas atau gangguan kesehatan baru lainnya yang sangat mengangggu. Bahkan, dampak buruk lainnya dapat meningktkan risiko mortalitas atau ancaman jiwa. Pencegahan terbaik agar tak terjadi intervensi medis yang berlebihan dan tidak sesuai indikasi adalah melakukan indikasi yang tepat saat akan melakukan intervensi medis. Bila berisiko mengalami intervensi berlebihan dan tak sesuai indikasi, sebaiknya penderita melakukan second opinion atau pendapat kedua kepada dokter lainnya.

1.09.2013

Tips Kesehatan Praktis

Hidup Sehat, Diet, Obat Herbal & Tradisional

Tips & cara-cara praktis soal kesehatan, mengenali penyakit sejak dini termasuk kanker payudara, penyakit ginjal wanita, serangan jantung. Baca hasil penelitian soal obat, bagaimana diet yang tepat, senam dan olahraga, boosting your energy, makanan sehat dan nutrisi alami.